Waktu : Senin - Jumat ( 07:00 - 16:00 WIB )

Berita

Event Image

PROGRAM UNGGULAN SMA YPHB KOTA BOGOR "YRC" (YPHB RESEARCH CAMP)

Program YPHB Research Camp (YRC) 2023 sukses membuat ratusan pelajar dari kelas XI SMA Plus YPHB Bogor miliki inovasi.

Inovasi ini tercipta, usai YPHB Research Camp (YRC) 2023 dilaksanakan selama satu minggu di DiengWonosobo beberapa waktu lalu. YPHB Research Camp (YRC) 2023 sendiri adalah sebuah program wisata edukatif yang berbasis pada perhatian sosial budaya dan lingkungan alam di suatu kawasan wisata menjadi pilot leader keberlangsungan YPHB Research Camp (YRC) 2023 bersamaSMA Plus YPHB Bogor.

44 Pelajar SMA Plus YPHB Bogor pun mempertunjukan beragam hasil riset, inovasi, dan solutif yang ditemukan saat program YPHB Research Camp (YRC)) ini, pada Sabtu (25/2/2023) siang tadi.

44 pelajar ini merupakan pelajar kelas XI jurusan IPA dan IPS yang lolos berdasarkan hasil kurasi dari 223 orang yang terbagi dalam 44 kelompok.

Dihadapan dewan juri, mereka mempresentasikan hasil riset baik yang berbasis Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahan Sosial.

"Ini sesuai dengan visi misi SMA Plus YPHB Bogor . Mulai dari berpikir kritis serta bisa memunculkan inovasi untuk kebutuhan masyarakat Bogor. Tapi, kita kan risetnya diluar. Tapi, temuan disana bisa diterapkan disini (Kota Bogor)," kata Kepala SMA Plus YPHB Bogor Joko Pitoyo kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (25/2/2023) siang tadi.

Untuk murid jurusan IPA yang saat ini lolos kurasi dan mempertunjukan hasil risetnya yakni, mulai dari Alternatif mengurangi dampak CO2 di Dieng dengan MUVL ((Moss UV Light System), pemanfaatan Bunga _Salvia Leucantha_ sebagai Reducter Air Pollution, Optimasi Pestisida Nabati Daun Pepaya Gunung Vasconcellea pubescens Terhadap Hama Ulat.

Lalu, formulasi Bioplastik dari Pati Kentang yang Tidak Lolos Spesifikasi (Defect Product) dengan Penambahan Kitosan dan Gliserol sebagai Upaya Penanggulangan Masalah Sampah Plastik di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Sedangkan untuk peserta IPS, mulai dari
pemanfaatan Bulu Domba Batur Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Dieng Kulon, D'Card, Media Belajar Pengenalan Kebudayaan dan Pariwisata Dieng.

Lalu, kajian Komponen Pariwisata Telaga Merdada sebagai Destinasi Nomadic Tourism, serta Audio Guide: Solusi Peningkatan Ancillary di Museum Kailasa. "Mereka dalam program ini, risetnya 3 bulan. Nah, dua bulan sebelumnya kemudian 7 hari di Dieng dan selebihnya satu bulan penyusunan laporan. Ini adalah tahao akhir dan pengujian hasil risetnya selama di Dieng keberhasilannya," jelas Joko.